Minggu, 24 Juni 2012

9 PERTANYAAN MENGGUGURKAN AQIDAH TAJSIM SEKTE WAHABI

oleh : imam nawawi

Pertanyaan-pertanyaan ini adalah untuk membantah aqidah sesat wahhaby, yang mana mereka hanya mengambil makna dhahir dari ayat dan hadits mutasyabihat sehingga mereka mensifatkan Allah dgn sifat makhluq.

1. Apakah Tuhan wahaby SAKIT dan LUPA?
apakah kalian masih bersikeras menggunakan makna dhahir pada ayat/hadist mutasyabihat ini ?
- “Nasuullaha fanasiahum” (QS Attaubah:67) ,
Artinya : Mereka melupakan Allah maka Allah pun lupa dengan mereka (QS Attaubah:67) ,
- “Innaa nasiinaakum” (QS Assajadah 14) .

Dan juga diriwayatkan dalam hadtist Qudsiy bahwa Allah swt berfirman :
” Wahai Keturunan Adam, Aku sakit dan kau tak menjenguk Ku, maka berkatalah keturunan Adam: Wahai Allah, bagaimana aku menjenguk Mu sedangkan Engkau Rabbul “Alamin?, maka Allah menjawab : Bukankah kau tahu hamba Ku fulan sakit dan kau tak mau menjenguknya?, tahukah engkau bila kau menjenguknya maka akan kau temui Aku disisinya?” (Shahih Muslim hadits no.2569)
Artinya : (sungguh kami telah lupa pada kalian ( QS Assajadah 14) .

2. Dalam hadits shahih muhakamat disebutkan bahwa Allah ada tanpa arah ( atas atupun bawah), kenapa kalian mengingkarinya?

Allah ada tanpa arah adalah aqidah shahih yang didukung oleh banyak ayat dan hadist muhkamat. Al Imam al Bayhaqi (W. 458 H) dalam kitabnya al Asma wa ash- Shifat, hlm. 506 , mengatakan: “Sebagian sahabat kami dalam menafikan tempat bagi Allah mengambil dalil dari sabda Rasulullah shalllallahu “alayhi wa sallam:
“Engkau azh-Zhahir (yang segala sesuatu menunjukkan akan ada-Nya), tidak ada sesuatu di atas-Mu dan Engkaulah al Bathin (yang tidak dapat dibayangkan) tidak ada sesuatu di bawah-Mu” (H.R. Muslim dan lainnya). Jika tidak ada sesuatu di atas-Nya dan tidak ada sesuatu di bawah-Nya berarti Dia tidak bertempat

3. Manakah yang berjarak lebih dekat ke ‘ Arsy : seseorang dalam keadaan berdiri atau sujud?

Wahhaby punya keyakinan bahwa Tuhan bersemayam di ‘Arsy. Coba kalian pikirkan, manakah yang berjarak lebih dekat ke ‘Arsy : seseorang dalam keadaan berdiri atau sujud? Sudah tentu berdiri lebih dekat ke ‘Arsy. Jadi apabila kalian berpendapat bahwa Allah bersemayam di ‘Arsy, maka dimanakah hadits yang mengatakan, “Paling dekatnya kedudukan seorang hamba dengan Tuhannya adalah apabila dia dalam keadaan sujud”.

4. Dimanakah Allah sebelum diciptakannya semua makhluq (Tempat, arah, arsy dsb) ?
 
Setelah Allah ciptakan semua makhluq ( langit,arsy,arah,tempat dsb), dimana Allah? Apakah sifat dzat Allah berubah? Sebelum Allah ciptakan semua makhluq (zaman azali)….. semua makhluq tidak ada (langit,arsy,tempat, ruang,arah,cahaya, atas,bawah….semua mahkluq tdk ada,karena Allah belum menciptakannya…..) pada saat itu dimana Allah? dan setelah Allah menciptakan semua makhluq ( langit,arsy,arah,tempat dsb), dimana Allah?

Ingat : Sifat Allah tetap tdk berubah. sifat Allah tdk sama dgn makhluq. Maka orang yang mengatakan tuhan bertempat dan berarah menyalahi sifat wajib salbiyah Allah.

Sifat Salbiyah :Sifat yang digunakan untuk menolak sesuatu yang tidak patut untuk dinisbahkan kepada Allah. Ada 5 sifat yaitu :
- Wahdaniyah/esa ( Allah tidak banyak atau tidak terpecah-pecah – yg maknanya ada tuhan yg dilangit, ada tuhan yang di arsy, ada tuhan yang di sorga, ada tuhan yang di baitullah dsb )
- Qidam/ada sebelum semua makhluq ada ( Allah Ada sebelum tempat dan arah ada, sebelum ada ‘Arsy dan langit beserta segala isinya )
- Baqo /kekal ( Allah kekal sedangkan langit, ‘ Arsy, surga, neraka, malaikat, manusia, iblis akan di gulung/hancurkan saat Kiamat
- Mukhalafatu lil hawaditsi/berbeda dgn makhluq ( Allah beda dgn makhkuq, sedangkan yang bertempat dan berarah adalah benda kasar/ makhluq )
- Qiyamuhu binafsihi tidak memerlukan apapun ( Allah tidak memerlukan tempat/arsy dsb )

5. Kenapa kalian solat masih menghadap ke kiblat, katanya Allah di atas?

Ingat Langit Hanyalah kiblat Do”a….bukan tempat bersemayam Allah….ingat : Allah ada tanpa tempat dan arah.

6. Manakah arah ATAS yang kalian maksud? Tunjukkan?

Bumi ini Bulat dan tidak ada arah atas bagi benda yang bulat, Arah atasnya orang di Indonesia adalah arah bawahnya Orang yang ada di Negara Amerika, dan sebaliknya.

7. Apakah Tuhan-Mu bergelantungan di langit pertama setiap saat?

Kalian katakan pada sepertiga malam Allah dilangit pertama bukan diatas arsy, padahal waktu bergulir setiap saat. Jika di Indonesia tengah Malam maka di Amerika adalah siang hari.

8. Makna zahir mana yg mereka katakan ” menerima secara zahir” ??

wahabi mengatakan : “Allah punya Tangan tetapi beda dengan tangan Makhluk”
 Mereka katakan mereka menerima secara zahir,lalu mereka katakan lagi bahwa yg zahir itu beda dengan zahirnya makhluk….

kami bertanya :
lalu makna zahir mana yg mereka katakan ” menerima secara zahir” ??
Inilah akidah akal akalan mereka tak ada satu orangpun salaf al shalih yg berakal seperti ini..

9. Dimanakah Tuhan kalian:
 Apakah di langit pertama (lihat hadis nuzul), di langit ( surat al mulk), diatas arsy (lihat surat ar” ad), menempel/menyatu dengan orang beriman (lihat surat albaqarah), dimana- mana/disemua arah, tanpa tempat (hadis zaman azali)?

Jika menggunakan makna dhahir ayat dan hadist maka tidak akan bisa menjawabnya dan terjerumus dalam tasybih (penyerupaan kepada makhluq). Ta”wil disni berarti menjauhkan makna dari segi zahirnya kepada makna yang lebih layak bagi Allah, ini kerana zahir makna nas al-Mutasyabihat tersebut mempunyai unsur jelas persamaan Allah dengan makhluk. Dalil melakukan ta”wil ayat dan hadis mutasyabihat:
Rasulullah berdoa kepada Ibnu Abbas dengan doa: 

“Ya Allah alimkanlah dia hikmah dan takwil Al quran” H.R Ibnu Majah.
 
(Sebagian ulama’ salaf termasuk Ibnu Abbas mentakwil ayat-ayat mutasyabihah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar