Senin, 20 Juni 2011

HIKMAH ISTINJA'

oleh: An-Najma '09 PP. HM.Lirboyo

1. Latar Belakang dan Pengertian Istinja'

    Kerja sistem pencernaan dalam tubuh manusia sangat rumit, kompleks, sekaligus menakjubkan. Makanan lezat yg masuk ke dalam perut mengalami proses panjang sebelum akhirnya keluar dalam bentuk kotoran yang menjijikan. Alat pencernaan manusia ibarat laboratorium kimia yang mempunyai kemampuan hebat. Ia memproses setiap makanan yang masuk ke dalam perut dengan bantuan getah lambung dan zat asam. Zat asam yang dikeluarkan kelenjar sudah mempunyai takaran yang tepat. Jika volume yang dikeluarkan kelenjar itu kurang sedikit saja, maka makanan itu tidak dapat hancur. begitu juga kalau dikeluarkan terlalu banyak, maka kesehatan tubuh manusia akan terganggu.

    Setelah tubuh menyerap unsur yang bermanfaat, ampas makanan dan minuman kemudian didorong untuk dikeluarkan dalam bentuk air kencing dan tinja. Jika tidak dikeluarkan, akan membahayakan tubuh. Sebab, air kencing dan tinja mengandung banyak sekali bakteri dan kuman. Tubuh oleh Allah swt. sudah dirancang memiliki sitem pembersih kotoran dari dalam secara otomatis. Ini membuktikan kebersihan sudah merupakan fitrah manusia.

    Di dalam air kencing dan tinja terdapat banyak sekali bakteri dan cacing. Karena itulah, Islam mewajibkan istinja' dilakukan dengan membersihkan sisa air kencing dan tinja yang masih melekat  setelah melakukan aktivitas buang air dengan menggunakan batu dan air. 

    Kondisi kemaluan dan anus yang lembab, sangat ideal untuk tampat kuman hidup dan berkembang biak. Dengan membersihkan kemaluan, seseorang akan terhindar dari radang saluran kencing dan berbagai macam penyakit kulit yang disebabkan menumpuknya mikroba dan kuman. Rasulullah saw. bersabda :

"Sesungguhnya kebanyakan azab kubur disebabkan kencing. Maka, berusahalah kalian untuk menjaga kebersihan darinya." (HR.Thabrani No.10.041).

    Di antara anjuran Rasulullah saw yang menakjubkan adalah seorang muslim dilarang ber-istinja' dengan tangan kanan, tetapi harus dengan tangan kiri. Sehingga, tangan kanan yang bertugas untuk menyentuh makanan selalu dalam keadaan bersih. Berbeda dengan tangan kiri, telur-telur cacing yang terdapat dalam feses dikhawatirkan masih terdapat dalam lipatan kulit dan bawah kuku tangan kiri, meskipun sudah dibasuh dengan air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar