Kamis, 26 Juli 2012

Cikal Bakal Majelis Maulid yang Dikerjakan oleh para Shahabat di Zaman Rasulullah Shollallaahu ‘alaihi wa Sallam



Bismillah ar-Rahmaan ar-Rahiim.

Disebutkan di dalam sunan an-Nasa’i sebuah hadits shahih:

Dari Suwar bin Abdullah ia berkata: menceritakan kepada kami Marhum bin Abdul Aziz dari Abu Ni’amah dari Abu Utsman an-Nahdiy dari Abu Sa’id al-Khudriy ia berkata: Berkata Mu’awiyah Radhiyallaahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shollallaahu ‘alaihi wa sallam keluar menuju halaqah para sahabat beliau, kemudian beliau bertanya, “Apa yang menyebabkan kalian semua duduk berkumpul?” Mereka para sahabat menjawab, “Kami duduk berkumpul tidak lain untuk berdo’a kepada Allah Ta’ala dan memuji-Nya atas karunia petunjuk agama-Nya dan menganugerahkan engkau (Wahai Rasulullah Shollallaahu ‘alaihi wa sallam) kepada kami.” Kemudian beliau bertanya, “Demi Allah, tidakkah kalian duduk berkumpul kecuali hanya untuk itu?” Jawab para sahabat, “Demi Allah, tiada kami duduk berkumpul kecuali hanya untuk itu.” Maka beliau pun bersabda, “Sungguh aku menyuruh kalian bersumpah bukan karena mencurigai kalian. Akan tetapi karena aku telah didatangi Jibril ‘alaihissalam. Kemudian ia memberitahukan kepadaku bahwasanya Allah ‘Azza wa Jalla membanggakan kalian di hadapan para malaikat” (Sunan an-Nasa’i). [Lihat  http://maktabah.jundumuhammad.net/read.php?vcid=3&vbid=17&vtocid=7791].

Hadits shahih tersebut diatas, disamping menjelaskan keutamaan berkumpul untuk berdzikir, juga menjelaskan tentang perbuatan para shahabat Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa sallam yang berkumpul dalam rangka untuk bersyukur kepada Allah  Ta’aala atas anugerah-Nya yang berupa diutusnya baginda Nabi Muhammad Shollallaahu ‘alaihi wa sallam kepada mereka. Bersyukur dan bergembira atas diutusnya Nabi Muhammad Shollallaahu ‘alaihi wa sallam adalah merupakan salah satu tujuan dilaksanakannya majelis maulid Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa sallam.

Status Para Perawi Hadits:

1. Suwar bin Abdullah. Tsiqat.

2. Marhum bin Abdul ‘Aziz. Tsiqat.

3.  Abu Ni’amah. Tsiqat.
(Maktabah Tsaqafat al-Islamiyyah, http://www.islamww.com/books/rawi_8436.html)

4. Abu Utsman an-Nahdiy. Tsiqat.


5. Abu Sa’id al-Khudriy radhiyallaahu ‘anhu, beliau adalah sahabat Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa sallam. Tsiqat.

6. Mu’awiyyah radhiyallaahu ‘anhu, beliau adalah sahabat Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa sallam. Tsiqat.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar