Bismillah ar-Rahmaan ar-Rahiim
Setelah kemarin kita membahas tabarruknya imam asy-Syafi’i rahimahullah dengan bajunya imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah (http://jundumuhammad.net/2012/05/25/lagi-imam-asy-syafii-bertabarruk-dengan-bajunya-imam-ahmad-bin-hanbal/),
sekarang kita angkat lagi sebuah riwayat tentang tabarruknya imam Ahmad
bin Hanbal rahimahullah dengan bekas peninggalan Nabi Shollallaahu
‘alaihi wa sallam.
Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah,
salah satu imam madzhab yang empat yang terkemuka, imam yang diakui
keilmuannya oleh semua kalangan baik Sunni maupun Wahhabi ternyata juga
bertabarruk dengan peninggalan Nabi Muhammad Shollallaahu ‘alaihi wa
sallam.
Disebutkan oleh imam adz-Dzahabi di
dalam kitabnya Sayr A’lam an-Nubala’ sebuah kisah tentang tabarruknya
imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah dengan peninggalan Nabi Shollallaahu
‘alaihi wa sallam yang berupa rambut beliau. Yang mana rambut baginda
Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa sallam tersebut dicelupkan ke dalam air
kemudian air tersebut diminum oleh imam Ahmad bin Hanbal untuk dijadikan
sebagai obat.
Dan diantara adab-adab beliau: Berkata Abdullah bin Ahmad: Aku melihat ayahku mengambil sebagian rambut dari rambut-rambut peninggalan Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa sallam, dan meletakkannya di atas mulut beliau dan menciumnya. Dan aku juga pernah melihat beliau meletakkannya di atas mata beliau dan kemudian mencelupkannya ke dalam air dan meminumnya untuk berobat dengannya. Dan aku juga melihat beliau mengambil sebuah mangkuk peninggalan Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa sallam dan beliau mencelupkannya ke dalam air, kemudian meminumnya. Dan aku juga melihat beliau meminum air zam-zam untuk berobat dengannya, dan mengusapkannya pada tangan dan wajah beliau.
Aku berkata (imam adz-Dzahabi): Manakah orang-orang yang mengingkari atas perbuatan imam Ahmad? Sungguh telah tsabit bahwasanya Abdullah (bin Ahmad) bertanya kepada ayahnya mengenai perbuatan mengusap pegangan mimbar Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa sallam, dan menyentuh kamar Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa sallam, maka jawab beliau adalah: tidak mengapa atas hal yang demikian itu dilakukan. Semoga Allah Ta’aala melindungi kita dan kamu sekalian daripada pemahaman khawarij dan bid’ah.Lihat http://maktabah.jundumuhammad.net/read.php?vcid=6&vbid=24&vtocid=5945 (baris ke delapan dari atas)
Ini adalah salah satu contoh nyata
penerapan tabarruk yang dilakukan oleh para imam-imam kita, imam
ahlussunah wal jama’ah, para imam-imam kita memberikan contoh pengamalan
tabarruk dengan peninggalan-peninggalan Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa
sallam. Wahai kalian yang anti tabarruk dengan peninggalan Nabi
Shollallaahu ‘alaihi wa sallam dan orang Shalih, silakan kalian vonis
amalan imam Ahmad bin Hanbal ini sebagai kesesatan! Berani nggak???!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar